Dewan Kerja Cabang

Pramuka Peduli

Post Page Advertisement [Top]


BANJARNEGARA – Pembina Pramuka diharapkan mampu menjadi pembeda dalam proses pendidikan dan aktifitas belajar mengajar di pangkalan sekolah atau gugus depan. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dindikpora Banjarnegara Noor Tamami saat membuka kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KML) di sanggar Bhakti Pramuka Kwartir Cabang kemarin. “Pramuka merupakan wahana dan sarana yang paling tepat dalam pembentukan karakter generasi muda, untuk itu para pembinanya harus mampu mengaplikasikan materi dengan metode yang tepat dan relevan” paparnya. Keberhasilan dan tolak ukur pencapaian proses pembinaan dapat dilihat dari penguasaan materi yang diserap serta perubahan sikap para peserta didik.
Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KML) tahun ini merupakan kolaborasi antara Dinans Pendidikan Pemuda dan Olah Raga dengan Kwartir Cabang Banjarnegara dengan menggandeng Pusdiklatcab Banjarcahyana sebagai lembaga Pelaksana yang digelar selama satu minggu dan diikuti oleh 40 pembina pramuka tingkat SD dan SMP yang ditunjuk langsung oleh Dindikpora.
Dalam kegiatan tersebut seluruh peserta dibekali dengan berbagai materi lanjutan atau kecakapan tingkat Siaga bagi Pembina SD dan tingkat Penggalang bagi Pembina SMP dengan menggunakan beberapa metode yang relevan dan sesuai dengan kurikulum pendidikan kepramukaan berjumlah 72 jam pelajaran. Dengan Kursus tersebut seluruh Pembina diharapkan dapat berkembang serta terupgrade pengetahuannya sehingga terus mewarnai proses pendidikan dilingkungan sekolahnya dalam hal kemandirian, kedisiplinan dan kesahajaan dalam hidup.
Tugas Berat
Ketua Kwarcab Pramuka Banjarnegara Setiawan mengatakan menjadi Pembina pramuka merupakan tugas berat terlebih saat ini berbagai isu radikalisme tengah berkembang di tengah masyarakat. “Pola penanaman disiplin dan cinta NKRI harus terus diberikan dengan maksimal kepada peserta didik, inovasi pembelajaran, penggunaan tehnologi juga harus dilakukan secacara aksimal seiring perkembangan jaman “ ujarnya.
Selain itu, proses pembelajaran dengan sistem among dan bekerja sama dalam team harus terus dilaksanakan dengan baik, karena hal tersebut merupakan ciri gotong royong yang menjadi salah satu tujuan nawa cita pemerintahan Republik Indonesia.

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib