BANJARNEGARA – Anggota Unit Bantu Pertolongan Pramuka (UBALOKA) Kwarcab Banjarnegara saat dituntut untuk lebih responsive dan cepat tanggap dalam menghadapi situasi atau kejadian darurat dilingkungannya. Hal tersebut dikemukakan oleh Komadan SAR Kabupaten Banjarnegara yang juga Wakil Ketua Kwarcab Pramuka Bidang Bina Muda Aris Sudaryanto saat memberikan pengarahan dan pembekalan Water Rescue anggota Ubaloka kemarin. “Ubaloka Harus cepat tanggap dan tepat dalam menghadapi situasi atau menangangi kasus darurat yang ditemukan diwilayahnya, tanpa ragu, sigap dan harus sesuai dengan prosedur yang berlaku “ ujarnya.
Untuk menunjang Kemampuan dan skill personel, berbagai pelatihan dan ketrampilan bagi anggota terus ditingkatkan dan mulai masuk pada penjurusan atau spesifikasi person. Langkah tersebut sebagai bentuk dan implementasi dalam upaya kesiapsiagaan personel jika diperlukan dalam kondisi darurat.
Komandan Ubaloka Kwarcab Banjarnegara M.Nur Cahyo Adi mengatakan, salah satu skill dan kemampuan yang wajib dimiliki oleh anggota adalah water rescue atau tehnik penyelamatan diair. “ini sangat penting, mengingat pada moment tertentu seperti PAM di Waduk Mrica, Selamanik atau kondisi darurat seperti pencarian korban tenggelam atau hanyut kita sering dilibatkan oleh SAR Kabupaten “ paparnya. Pihaknya berharap seluruh anggota Ubaloka terutama angkatan VIII yang berjumlah 35 Orang dapat berperan aktif dan ikut berpartisipasi mengimplementasikan ilmu yang didapat jika terjadi situasi darurat atau bencana alam diwilayahnya.
Sesuai Prosedur
Humas Kwarcab Banjarnegara Alwan Rifai mengatakan saat ini seluruh unit kegiatan yang ada di Kwartir Cabang diupayakan untuk selalu sesuai prosedur dan Protap dalam mengadakan kegiatan atau pendidikan dan pelayanan terhadap masyarakat. “Ubaloka diharapkan dapat terjun ditengah masyarakat dalam kondisi apapun jika diperlukan, tanpa ragu dan bersinergi dengan stake holder terkait namun harus mengedepankan prosedur yang berlaku “ paparnya.
Peran Ubaloka sebagai SAR nya Pramuka yang hanya dimiliki oleh Jawa Tengah terbukti sangat efektif sebagai wadah pembinaan karakter, pengembangan potensi serta wadah bersosialisasi kemasyarakatan untuk menumbuhkan kepedulian dan kepekaan sosial bagi sesama.